• PHP
  • JAVA
  • JAVASCRIPT
Si Cerpen menu
  • Sass
  • Components
  • JavaScript
  • Programanarrow_drop_down
  • PHP
  • JAVA
  • JAVASCRIPT
  • PYTHON
  • Sass
  • Components
  • JavaScript

PHP

A modern responsive front-end framework based on Material Design
Mulai Belajar PHP

JAVA

A modern responsive front-end framework based on Material Design
Mulai Belajar JAVA

JAVASCRIPT

A modern responsive front-end framework based on Material Design
Mulai Belajar JAVASCRIPT

PYTHON

A modern responsive front-end framework based on Material Design
Mulai Belajar PYTHON

Sebuah Panggilan

Tanggal : March 28, 2019 Jam : March 28, 2019


  • Cerpen Karangan: Rana Maheswari
  • Kategori: Cerpen Horor (Hantu), Cerpen Misteri

Suara dentuman sepatu kets terdengar di sepanjang lorong yang sudah semakin sepi. Langit sudah semakin gelap. Matahari pun telah digantikan dengan kehadiran bulan. Langkah kaki itu semakin cepat hingga terhenti di depan sebuah gerbang yang cukup besar. Nathan mengeluarkan handphone-nya dan segera menekan tanda panggil. Suaranya samar ditutupi pintu gerbang yang ia buka perlahan.

“Halo? Than? Ada apa?” Tanya suara di ujung sana, Kevin.
“Gue baru pulang dari kampus, Vin. Lo lagi sibuk nggak?”
“Baru pulang? Lo abis ngapain?”
“Ya gitu, tugas numpuk. Lo bisa jemput gue nggak? Lo kan tahu mobil gue lagi di bengkel. Dan jam segini kendaraan udah nggak ada yang lewat.”
“Bisa, bisa. Lo tunggu di halte depan kampus lo, ya.”
“Oke, gue tunggu.” Nathan menutup panggilannya lalu kembali melanjutkan perjalanannya. Langkahnya lebih pelan dari sebelumnya ketika dia berlari dari perpustakaan menuju gerbang kampusnya. Kini ia hanya menunggu kedatangan Kevin yang akan menjemputnya. Mata sayu itu perlahan tertutup. Dari raut wajahnya dapat disimpulkan bahwa ia sangat kelelahan. Tugas yang banyak sangat melelahkan ternyata.

Drttt.. Drrrtt..Nathan hampir saja tertidur jika ia tidak merasakan getaran dari handphone-nya. Matanya mengerjap beberapa kali lalu mulai membuka lock handphone-nya. Awalnya Nathan kira itu pesan dari Kevin atau operator. Ternyata bukan. Satu panggilan tidak terjawab. Ia ingat bahwa handphone-nya disilent, jadi ketika ada panggilan handphone itu hanya bergetar. Pikirannya kembali beralih ke nomor yang menghubunginya. Nomor itu tanpa nama. Ia membaca nomor itu berulang kali. Siapa tahu ia ingat nomor itu milik siapa. Nathan menyerah. Ia akan menekan tanda hapus untuk menghapus panggilan itu. Tapi niatannya berubah ketika nomor itu kembali menghubunginya. Tanpa kecurigaan sedikit pun, ia mengangkat panggilan itu.

“Halo?”

Beberapa detik terlewati namun hanya ada suara deru napas di sana. Orang itu tidak berkata apa pun. Napasnya memburu seperti baru saja mengikuti lomba lari maraton. “Halo? Ini siapa sih?” Nathan berdecak kesal. Matanya hanya mengabsen jalanan di depannya yang terlihat hampa. “Diam di sana..” Suara itu terdengar seperti ancaman di telinga Nathan. “Tetap di sana..” Suara itu kembali bicara. “Apa maksudmu?” Deru napas itu berubah menjadi tawa. Ia tertawa. “Apa-apaan ini? Sudah cukup. Tidak ada yang bisa dipermainkan lagi.” Nathan membentak suara di ujung sana.Tawa itu terdengar lagi lalu bergantian dengan deru napas yang tiada jelasnya. “Ada.” 

Nathan mengernyitkan dahinya. Ini tidak lucu. “Kau ingin bermain? Carilah aku di sekitarmu.” Bersamaan dengan akhir kalimat itu, panggilan itu terputus. Tapi tunggu, Nathan ingat kata terakhir orang itu. Sangat tidak mungkin ada seseorang di sekitarnya terlebih lagi jalanan ini sangatlah sepi. Sebenarnya tempat apa ini? Matanya mengabsen seluruh pemandangan di depannya. Hanya ada jalanan kosong dengan semak belukar yang terlihat berantakan di pinggir jalan. Dan sebuah pohon besar di sisi jalan dan juga dipenuhi semak belukar. Ia terbiasa dengan pemandangan ini dan menurutnya tidak ada yang perlu ditakuti.

Suara dedaunan beradu kasar terdengar jelas oleh Nathan. Mata yang kini lembap itu menemukan sebuah objek di antara semak belukar. Tapi itu sulit terlihat karena di sana sangatlah gelap. Tidak, tidak mungkin. Objek itu berjalan. Itu seseorang. Apa itu orang yang baru saja menghubunginya? Tak bisa dipungkiri, kali ini Nathan sangat ketakutan. Handphone Nathan kembali berdering. Nomor itu lagi. Kali ini sudah tidak bisa dianggap main-main lagi. Dengan kasarnya Nathan mengangkat panggilan itu.“Sudah cukup!”
“Bukan. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa aku di belakangmu.”
Nomor itu terputus. Jangtung Nathan berdegup lebih kencang. Dengan sekuat keberaniannya ia menoleh ke belakangnya. Nihil. Tidak ada apa pun di belakangnya. Nathan bernapas lega kini. Namun ketika ia kembali menghadap ke depan, seorang pria berjubah hitam berdiri di depannya dengan tangan yang mengacung membawa sebilah pisau yang tajam sambil berkata.

“Aku di sini,”

Selesai

Cerpen Karangan: Rana Maheswari
Facebook: Rana Maheswari

Apa Komentarmu ?

No comments:

Post a Comment

  • Title

    First Line Second Line

    grade
  • folder Title

    First Line Second Line

    grade
  • insert_chart Title

    First Line Second Line

    grade
  • play_arrow Title


    First Line
    Second Line

    grade

flash_on

Speeds up development

We did most of the heavy lifting for you to provide a default stylings that incorporate our custom components. Additionally, we refined animations and transitions to provide a smoother experience for developers.

group

User Experience Focused

By utilizing elements and principles of Material Design, we were able to create a framework that incorporates components and animations that provide more feedback to users. Additionally, a single underlying responsive system across all platforms allow for a more unified user experience.

settings

Easy to work with

We have provided detailed documentation as well as specific code examples to help new users get started. We are also always open to feedback and can answer any questions a user may have about Materialize.

Company Bio

We are a team of college students working on this project like it's our full time job. Any amount would help support and continue development on this project and is greatly appreciated.

Settings
  • Link 1
  • Link 2
  • Link 3
  • Link 4
Connect
  • Link 1
  • Link 2
  • Link 3
  • Link 4
Made by Arian Saputra